Album Kegiatan Satgas Covid-19, RW016
![]() |
Pak Joko tepat tembakannya, kena kaca mata tuh,..( Team RT05) |
![]() |
Team RT03 diwakili anak Kartar,. ( Mas Bagus Baju Merah ) |
![]() |
Bapak Jaka (Penasehat RW016 ) turun gunung, didampingi Pak RT05, dan Sekretaris Covid-19 H Ismail . |
![]() |
weeit!! jgn deket-deket ya?? |
![]() |
takut ya bu?? |
![]() |
Team Perwakilan RT04 ( Mejeng dulu ah,.....) |
![]() |
Baju safety lengkap RT 02 (ganteng juga ya??) |
Berhubung hari ini terkhir, penjagaan Satgas, kenangan RT01 yang telah melaksanakan tugas-tugasnya selama ini, untuk mendampingin RT05, Bravo RT05,.. |
![]() |
Team RT09 diwakili Ibu-Ibu ( Pak Abow kemana emang??) |
Tidak ada yang
pernah menduga, pada semester pertama tahun ini dunia dihebohkan dengan Pandemi
Covid-19. Awal tahun yang biasanya diliputi oleh semangat optimisme dalam
mewujudkan resolusi tahun baru, seakan menjadi awal dari rasa pesimis dalam
menjalani tahun ini.
Akibat dari Covid-19 sudah kita rasakan semua.
Sampai dengan tulisan ini dibuat, sudah lebih dari 1000 jiwa rakyat Indonesia
meninggal dunia akibat Covid-19, dan ribuan yang positif Covid-19.
Kalau kita bicara
tentang korban akibat Covid-19secara umum, maka tidak hanya korban berupa
kehilangan nyawa, tetapi juga ada dampak lain dari Pandemi Covid-19 ini. Dampak
lain yang mulai muncul seiring dengan diberlakukannya Pembatasan Sosial
Berskala Besar (PSBB) di berbagai wilayah, adalah munculnya rasa was-was, putus
asa, serta ketakutan menghadapi masa depan, rasa was-was dan rasa takut
menghadapi virus serta takut kehilangan penghasilan. Rasa takut yang dirasakan
sebagian masyarakat Indonesia bahkan telah menjadi kenyataan yaitu dengan
berkurangnya penghasilan bagi masyarakat yang bekerja secara informal, bahkan
bagi pekerja formal juga mengalami hal yang sama berupa pemotongan gaji dan
Pemutusan Hubungan Kerja. Di sisi lain, negara yang semestinya hadir untuk
menjamin kehidupan rakyatnya, terlihat lamban dalam mengatasi masalah ekonomi
rakyat.
Berkurangnya
penghasilan bagi sebagian masyarakat akibat Covid-19 akhirnya menimbulkan
ungkapan baru: “tidak mati karena corona, tapi mati karena tidak punya
makanan”.
Lalu bagaimana
sikap kita menghadapi dampak Covid-19 ini?
Dalam menghadapi
Covid-19 ini, ada beberapa hal yang bisa menjadi pegangan kita dalam bersikap,
yaitu:
- Meyakini bahwa kematian sudah ditentukan waktunya oleh Allah kepada orang-orang yang memang sudah ditentukan. Demikian juga dengan rizki, Allah telah menentukan rizki kita masing-masing, berapa besar dan kapan diperoleh. Tugas kita adalah berikhtiar agar terhindar dari kematian akibat Covid-19 dengan cara menjaga kesehatan dan menjalankan protokol Covid-19 serta berikhtiar menjemput rizki. Keyakinan ini tidak boleh hanya sekadar yakin saja tetapi tanpa ikhtiar dalam mencegah penyebaran Covid-19 dan bermalas-malasan dalam menjemput rizki;
- Berdoa agar kita selalu dilindungi dari wabah Covid-19 berikut dampaknya dan berdoa agar Pandemi segera berakhir;
- Meningkatkan empati dan kepedulian terhadap sesama;
- Bagi masyakarat yang masih memiliki penghasilan atau harta yang cukup, dapat mewujudkan empatinya dalam bentuk memberikan donasi, sedekah atau infak untuk warga yang terkena dampak ekonomi akibat Covid-19, disamping juga memberikan bantuan tenaga
- Bagi masyarakat yang saat ini mengalami kesulitan ekonomi, dapat mewujudkan kepeduliannya disaat senggang dengan cara membantu proses pencegahan penyebaran Covid-19 di lingkungannya
4. Meningkatkan rasa sabar dalam
menghadapi musibah. Rasa sabar sangat diperlukan, karena dengan kesabaran, kita
dapat berpikir tenang untuk mengerjakan langkah selanjutnya; dan
5. Tawakal. Tawakal artinya
menyerahkan semua keputusan kepada Allah setelah kita menjalani ikhtiar. Sikap
tawakal sangat penting karena sikap ini menunjukan sikap rendah kita dihadapan
Allah.
Empati dan Peduli di lingkungan RW 16
Dari 5 (lima) sikap
di atas, satu hal yang penulis soroti dalam tulisan ini adalah sikap empati dan
peduli terhadap sesama, khususnya di lingkungan RW 16 Permata Regensi Bekasi.
Menghadapi
Covid-19, warga RW 16 tidak timggal diam, tidak hanya meratapi pandemi, tetapi
dengan semangat gotong royong tinggi menghadapi pandemi ini. Hal-hal yang perlu
diapresiasi atas peran serta warga adalah, antara lain:
- Pengumpulan donasi dari warga, baik tingkat RT maupun RW, untuk pembelian sembako yang didistribusikan kepada warga RT yang bersangkutan, bagi warga yang terkena dampak Covid-19
- Penyemprotan disinfektan baik yang dilakukan tingkat RT maupun RW hasil swadaya warga;
- Pembentukan Satgas Covid-19 Tingkat RW yang bertugas mendata kondisi kesehatan dan ekonomi warga dan melakukan deteksi dini melalui pos pemeriksaan suhu tubuh
- Melakukan pemeriksaan suhu tubuh orang yang memasuki lingkungan RW 16
- Program sedekah gantung, yaitu warga yang bersedekah menggantung bahan makanan di tempat yang ditentukan, dan bagi warga yang membutuhkan tinggal mengambil saja
Kita patut
bersyukur dan berbangga hati atas peran serta warga RW 16 dalam menyikapi
Pandemi Covid-19 ini. Sikap gotong royong yang merupakan penerapan ajaran agama
dan juga nilai-nilai Pancasila sangat terasa saat Pandemi ini.
Semoga Allah
membalas semua kebaikan warga dengan balasan berlipat ganda, dan semoga Pandemi
ini segera berakhir. Aamin.
Bekasi 18 Mei 2020
Ismail Marzuki